Source Code

WEB, DESKTOP, MOBILE, Mata Kuliah, Ebook, Artikel, Jurnal Teknologi Informasi, Inspirasi , Motivasi, Literasi, Seputar Islam dan Cerita Lucu

Gambar Koala

Tuesday, 24 October 2017

Menyempurnakan Shalat Dengan Khusuk dan Tawadlu

Firman Allah Ta’ala berfirman :

Sungguh amat beruntung bagi orang beriman ; mereka adalah yang khusuk dalam shatlanya” (QS. Al Mukminun : 1-2)

Ketahuilah bahwa khusuk menurut pengertian ulama adalah bagian dari pekerjaan hati ; seperti khawatir dan takut. Juga diantara mereka ada yang berpendapat bahwa khusuk merupakan pekerjaan anggota badan seperti diam, tidak menoleh atau bermain-main. Mereka juga berbeda pendapat; apakah khusuk merupakan bagian dari kewajiban shalat, atau sekedar keutamaan saja dari dua pendapat.

shalat,khusuk,tawadlu


Pendapat pertama memegang dalil hadits; “Tidak diterima shalat seorang hamba kecuali sesuai apa yang dipikirkan. Juga dalil berfirman Allah Ta’ala" :

“Dirikanlah shalat untuk mengingat AKU….” (QS.20 Thaha : 14)

Lalai adalah kebalikan dari ngat. Ada firman Allah Ta’ala :

“Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (QS.7 : 205 )

Imam baihaqi mengeluarkan hadits melalui Ibnu Sirin ra.; “Diceritakan kepadaku bahwa Rasulullah sa ketika shalat mengangkat pandangannya ke langit.” Lalu turunlah ayat ini. Imam Abdur Razak menambahkan lafadz : “Kemudian Allah Ta’ala memerintahkan shalat dengan khusuk.” Dan beliau saw pun langsung melempar pandangannya ke arah sujud.

Sabda Nabi saw :
Rasulullah saw ketika shalat pernah menghadapkan pandangannya ke langit, lalu ayat ini (diatas) turun, dan beliau saw langsung menundukkan kepalanya.” (HR Imam Hakin dan Iman Baihaqi, hadits Abu Hurairah.ra)

Diriwayatkan : melalui Hasan ra. Sesungguhnya Nabi saw bersabda :
Perumpamaan shalat lima waktu ialah seperti sungai yang mengalir di depan pintu rumah seseorang diantara kalian semua. Kemudian mandi disana lima kali dalam sehari, lalu apakah masih tersisa sesuatu yang kotor !”

Maksudnya shalat lima waktu mampu menghapus semua dosa-dosa tanpa tersisa, kecuali dosa-dosa besar. Demikian ini kalau mengerjakan shalat dengan khusuk dan menghadirkan hati. Kalau tidak khusuk, shalatpun tidak diterima.

Sabda Nabi saw :

Sesungguhnya aku mewajibkan shalat, memerintahkan haji, thawaf dan syiar-nya ibadah haji adalah untuk mengingat Allah Ta’ala. Andaikan dalam hatimu tidak ingat sedikitpun untuk menganggungkan nama Allah Ta’ala dan tujuannya apa kamu mengingat-Nya ; lalu bagaimana harga dzikirmu itu !”

Sabda Nabi saw :
“Barang siapa yang shalatnya tidak mampu mencegah perbuatan keji dan munkar, maka tidak akan bertambah-tambah (dekat) kecuali semakin jauh.”

Kata Abu Baar bin Abdullah ra ; “Wahai anak cucu Adam, andaikan kamu ingin memasuki rumah tuanmu tanpa izin dan tanpa penerjemah, ternyata kamu berhasil masuk.”

“Bagaimana hal itu bisa terjadi !” Katanya.

“Sempurnakan Wudlu’mu dan masuklah ke mihrob-mu. Saat itulah engkau benar-benar memasuki 
Tuhanmu tanpa izin dan berbicara dengan –Nya tanpa penerjemah.”



Hadits melalui Aisyah ra . katanya; “Rasulullah saw, berbicara pada kami dan kami berbicara dengan beliau, namun ketika beliau saw shalat, maka beliau tidak mengenal kami, dan kami tidak mengenal beliau, terlalu sibuknya tenggelam meng-agungkan Allah ‘Azza Wa Jalla.”
Nabi saw bersabda ; “Allah tidak memandang shalat seseorang yang tidak menghadirkan hati bersama badannya.”

Nabi Ibrahim Kholilullah ketika shalat detak jantungnya terdengar sampai 2 mil. As’id Tanukhi ketika shalat air matanya terus mengalir membasahi pipii sampai jenggotnya.”

Rasulullah saw pernah melihat shalat seorang lelaki sambil mempermainkan jenggotnya.
Beliau saw bersabda ;Andai hatinya khusuk tentu badannya juga khusuk.

Diriwiyatkan : Ali kw. Bila datang waktu shalat tubuhnya bisa terguncang dan wajahnya berubah pucat pasi. Keluarganya bertanya, “Wahai amiril mukminin, apa yang menimpamu !”

Dia menjawab, “Sudah datang waktu, dimana amanah yang pernah Allah tawarkan kepada bumi, langit, dan gunung, mereka semua menolak amanah itu karena khawatir tidak mampu memikulnya, dan aku memikulnya.”

Diriwaytkan melalui Ali bin Hasan. Katanya ; bila ia wudlu ‘wajah kulitnya berubah pucat. Istrinya bertanya; “Apa yang terjadi ketika wudlu’!” ia menjawab. “Apakah kamu tidak mengerti di hadapan siapakah aku hendak menghadap !”

Diriwatkan melalui Hatim Al Ashom ; di ditanya mengenai shalatnya, dia menjawab ; “Bila waktu shalat datang aku segera menyempurnakan wudlu’, kemudian mendatangi tempat aku shalat, aku duduk sampai anggota jasadku berada diantara kebutuhanku, syiroth berada ditelapak kai, surga di sebelah kananku, neraka di kiriku, malaikat maut dibelakangku, dan aku beranggapan bahwa shalat inilah yang terakhir…."

Kemudian aku berdiri dalam keadaan antara berharap-harap cemas, lalu aku melafadzkan takbir dengan mantap, membaca sangat tartil, ruku’ disertai tawadlu, sujud dengan khususk, lalu aku duduk dipantat

sebelah kiri, dan aku menegakkan telapak kaki kanan pada jarinya; semua kusertai dengan hati ikhlas, dan aku tidak tahu apakah shalatku diterima atau tidak”.

Kata Ibu Abbas ra : “ Shalat dua rakaat amat singkat disertai tafakur lebih baik dari pada shalat suntuk dengan hati lalai”.

Sabda Nabi saw :
“Akan datang di akhir zaman umatku mendatangi masjid dan mereka hanya mengobrol, serta ingatan mereka hanya masalah duniawi dan cinta dunia. Maka janganlah duduk bersama mereka karena Allah tidak butuh mereka”

Melalui Hasan ra. Sesungguhnya Nabi sa bersabda ; “Mau-kah kamu kukabarkan seorang pencuri paling jelek diantara manusia !” Mereka bertanya ; “Siapakah wahai, Ya Rasul !” Sabda Nabi ; “Yakni orang yang mencuri shalatnya.’ Mereka bertanya “Bagaimana cara mereka mencuri shalat !” Rasul menjawab : “Ialah tidak menyempurnakan ruku’ dan sujudnya.”

Nabi saw.bersabda ;
“Pertama kali yang dihisab amal seorang hamba di hari kiamat ialah shalatnya. Kalau ia menyempurnakan shalatnya maka hisab itu ringan, dan kalau ia mengu-rangi (mencuri) sedikit saja dari shalatnya, maka Allah Ta’ala berfirman pada malaikat ; ‘Apakah hamba-Ku ini memiliki amalan sunnah ! maka sempurnakan kewajiban-nya dengan amalan tersebut.”

Nabi saw. Bersabda ; “Tidak ada pemberian seorang hamba sahaya dengan pemberian yang baik daripada minta izin shaat dua rakaat”.
Ketika Umar bin Khathab ra. Hendak berdiri melakukan shalat, tiba-tiba sendi-sendinya bergetar dan giginya menggeram. Lalu ada yang bertanya, diapun menjawab ; “Sudah datang waktunya menyampaikan amanah dengan menunaikan kewajiban, dan aku tidak tahu bagaimana melakukannya!”

Kisah ; dari Kholaf bin Ayyub ; waktu ia berdiri shalat, tiba-tiba lebah mengatnya sampai darah Kholaf mengalir. Namun ia tidak merasakan apa-apa, sampai akhirnya Ibnu Sa’id yang menunjukkan lukanya.

Ia langsung membasuh pakaiannya. Ada yang bertanya, “Kamu disengat lebah sampai darahmu keluar, lalu kenapa kamu tidak merasakan apa-apa!”
Ia bertanya juga : “Apakah hal itu pantas bagi orang yang berdiri dihadapan Tuhan Maha Raja Maha Perkasa, malaikat maut ada ditengkuk-Nya, nereka dikiri-Nya, nereka dikiri-Nya dan shiorth berada di bawahTelapak-Nya

Amar bin Dzar terserang suatu penyakit yang mengharuskan dipotong tangganya , padahal dia terkenal sangat zuhud dan ahli ibadah. Dokternya berkata ; “Ini tidak ada upaya lain kecuali harus dipotong”.
“Potonglah !” Jawab Amr bin Dzar

Pada dokter berkata, “Kami tidak memotongmu kecuali kamu harus diikat dengan tali”.
Kata Amr. “Jangan lakukan sebelum aku mengerjakan shalat, dan saat itu potonglah”.
Ditengah-tengah shalat tangannya dipotong, dan ia tidak merasakan apapun yang dilakukan dokter.


Semoga bisa bermanfaat - Terima kasih Mr.Dicsr

Referesi :
Rahasia Ketajaman Mata Hati Judul asli “ Mukasyafatul Qulub”  – Imam Ghazali 

No comments:

Post a Comment