Firman Allah Ta’ala berfirman :
“Sungguh amat beruntung bagi
orang beriman ; mereka adalah yang khusuk dalam shatlanya” (QS. Al Mukminun :
1-2)
Ketahuilah bahwa khusuk menurut
pengertian ulama adalah bagian dari pekerjaan hati ; seperti khawatir dan
takut. Juga diantara mereka ada yang berpendapat bahwa khusuk merupakan
pekerjaan anggota badan seperti diam, tidak menoleh atau bermain-main. Mereka
juga berbeda pendapat; apakah khusuk merupakan bagian dari kewajiban shalat,
atau sekedar keutamaan saja dari dua pendapat.
Pendapat pertama memegang dalil
hadits; “Tidak diterima shalat seorang hamba kecuali sesuai apa yang
dipikirkan. Juga dalil berfirman Allah Ta’ala" :
“Dirikanlah shalat untuk
mengingat AKU….” (QS.20 Thaha : 14)
Lalai adalah kebalikan dari ngat.
Ada firman Allah Ta’ala :
“Dan janganlah kamu termasuk
orang-orang yang lalai.” (QS.7 : 205 )
Imam baihaqi mengeluarkan hadits
melalui Ibnu Sirin ra.; “Diceritakan kepadaku bahwa Rasulullah sa ketika shalat
mengangkat pandangannya ke langit.” Lalu turunlah ayat ini. Imam Abdur Razak
menambahkan lafadz : “Kemudian Allah Ta’ala memerintahkan shalat dengan
khusuk.” Dan beliau saw pun langsung melempar pandangannya ke arah sujud.
Sabda Nabi saw :
“Rasulullah saw ketika shalat
pernah menghadapkan pandangannya ke langit, lalu ayat ini (diatas) turun, dan
beliau saw langsung menundukkan kepalanya.” (HR Imam Hakin dan Iman Baihaqi,
hadits Abu Hurairah.ra)
Diriwayatkan : melalui Hasan ra.
Sesungguhnya Nabi saw bersabda :
“Perumpamaan shalat lima waktu
ialah seperti sungai yang mengalir di depan pintu rumah seseorang diantara
kalian semua. Kemudian mandi disana lima kali dalam sehari, lalu apakah masih
tersisa sesuatu yang kotor !”
Maksudnya shalat lima waktu mampu
menghapus semua dosa-dosa tanpa tersisa, kecuali dosa-dosa besar. Demikian ini
kalau mengerjakan shalat dengan khusuk dan menghadirkan hati. Kalau tidak
khusuk, shalatpun tidak diterima.
Sabda Nabi saw :
“Sesungguhnya aku mewajibkan
shalat, memerintahkan haji, thawaf dan syiar-nya ibadah haji adalah untuk
mengingat Allah Ta’ala. Andaikan dalam hatimu tidak ingat sedikitpun untuk
menganggungkan nama Allah Ta’ala dan tujuannya apa kamu mengingat-Nya ; lalu
bagaimana harga dzikirmu itu !”
Sabda Nabi saw :
“Barang siapa yang shalatnya
tidak mampu mencegah perbuatan keji dan munkar, maka tidak akan
bertambah-tambah (dekat) kecuali semakin jauh.”
Kata Abu Baar bin Abdullah ra ;
“Wahai anak cucu Adam, andaikan kamu ingin memasuki rumah tuanmu tanpa izin dan
tanpa penerjemah, ternyata kamu berhasil masuk.”
“Bagaimana hal itu bisa terjadi
!” Katanya.
“Sempurnakan Wudlu’mu dan
masuklah ke mihrob-mu. Saat itulah engkau benar-benar memasuki
Tuhanmu tanpa
izin dan berbicara dengan –Nya tanpa penerjemah.”
Hadits melalui Aisyah ra .
katanya; “Rasulullah saw, berbicara pada kami dan kami berbicara dengan beliau,
namun ketika beliau saw shalat, maka beliau tidak mengenal kami, dan kami tidak
mengenal beliau, terlalu sibuknya tenggelam meng-agungkan Allah ‘Azza Wa Jalla.”
Nabi saw bersabda ; “Allah tidak
memandang shalat seseorang yang tidak menghadirkan hati bersama badannya.”
Nabi Ibrahim Kholilullah ketika
shalat detak jantungnya terdengar sampai 2 mil. As’id Tanukhi ketika shalat air
matanya terus mengalir membasahi pipii sampai jenggotnya.”
Rasulullah saw pernah melihat
shalat seorang lelaki sambil mempermainkan jenggotnya.
Beliau saw bersabda ;
“Andai hatinya khusuk tentu badannya juga khusuk.”
Diriwiyatkan : Ali kw. Bila
datang waktu shalat tubuhnya bisa terguncang dan wajahnya berubah pucat pasi.
Keluarganya bertanya, “Wahai amiril mukminin, apa yang menimpamu !”
Dia menjawab, “Sudah datang
waktu, dimana amanah yang pernah Allah tawarkan kepada bumi, langit, dan
gunung, mereka semua menolak amanah itu karena khawatir tidak mampu memikulnya,
dan aku memikulnya.”
Diriwaytkan melalui Ali bin
Hasan. Katanya ; bila ia wudlu ‘wajah kulitnya berubah pucat. Istrinya
bertanya; “Apa yang terjadi ketika wudlu’!” ia menjawab. “Apakah kamu tidak
mengerti di hadapan siapakah aku hendak menghadap !”
Diriwatkan melalui Hatim Al Ashom
; di ditanya mengenai shalatnya, dia menjawab ; “Bila waktu shalat datang aku
segera menyempurnakan wudlu’, kemudian mendatangi tempat aku shalat, aku duduk
sampai anggota jasadku berada diantara kebutuhanku, syiroth berada ditelapak
kai, surga di sebelah kananku, neraka di kiriku, malaikat maut dibelakangku,
dan aku beranggapan bahwa shalat inilah yang terakhir…."
Kemudian aku berdiri dalam keadaan antara
berharap-harap cemas, lalu aku melafadzkan takbir dengan mantap, membaca sangat
tartil, ruku’ disertai tawadlu, sujud dengan khususk, lalu aku duduk dipantat
sebelah kiri, dan aku menegakkan
telapak kaki kanan pada jarinya; semua kusertai dengan hati ikhlas, dan aku
tidak tahu apakah shalatku diterima atau tidak”.
Kata Ibu Abbas ra : “ Shalat dua
rakaat amat singkat disertai tafakur lebih baik dari pada shalat suntuk dengan
hati lalai”.
Sabda Nabi saw :
“Akan datang di akhir zaman
umatku mendatangi masjid dan mereka hanya mengobrol, serta ingatan mereka hanya
masalah duniawi dan cinta dunia. Maka janganlah duduk bersama mereka karena
Allah tidak butuh mereka”
Melalui Hasan ra. Sesungguhnya Nabi
sa bersabda ; “Mau-kah kamu kukabarkan seorang pencuri paling jelek diantara
manusia !” Mereka bertanya ; “Siapakah wahai, Ya Rasul !” Sabda Nabi ; “Yakni
orang yang mencuri shalatnya.’ Mereka bertanya “Bagaimana cara mereka mencuri
shalat !” Rasul menjawab : “Ialah tidak menyempurnakan ruku’ dan sujudnya.”
Nabi saw.bersabda ;
“Pertama kali yang dihisab amal
seorang hamba di hari kiamat ialah shalatnya. Kalau ia menyempurnakan shalatnya
maka hisab itu ringan, dan kalau ia mengu-rangi (mencuri) sedikit saja dari
shalatnya, maka Allah Ta’ala berfirman pada malaikat ; ‘Apakah hamba-Ku ini
memiliki amalan sunnah ! maka sempurnakan kewajiban-nya dengan amalan tersebut.”
Nabi saw. Bersabda ; “Tidak ada
pemberian seorang hamba sahaya dengan pemberian yang baik daripada minta izin
shaat dua rakaat”.
Ketika Umar bin Khathab ra. Hendak
berdiri melakukan shalat, tiba-tiba sendi-sendinya bergetar dan giginya
menggeram. Lalu ada yang bertanya, diapun menjawab ; “Sudah datang waktunya
menyampaikan amanah dengan menunaikan kewajiban, dan aku tidak tahu bagaimana
melakukannya!”
Kisah ; dari Kholaf bin Ayyub ;
waktu ia berdiri shalat, tiba-tiba lebah mengatnya sampai darah Kholaf
mengalir. Namun ia tidak merasakan apa-apa, sampai akhirnya Ibnu Sa’id yang
menunjukkan lukanya.
Ia langsung membasuh pakaiannya.
Ada yang bertanya, “Kamu disengat lebah sampai darahmu keluar, lalu kenapa kamu
tidak merasakan apa-apa!”
Ia bertanya juga : “Apakah hal
itu pantas bagi orang yang berdiri dihadapan Tuhan Maha Raja Maha Perkasa,
malaikat maut ada ditengkuk-Nya, nereka dikiri-Nya, nereka dikiri-Nya dan shiorth
berada di bawahTelapak-Nya
Amar bin Dzar terserang suatu
penyakit yang mengharuskan dipotong tangganya , padahal dia terkenal sangat
zuhud dan ahli ibadah. Dokternya berkata ; “Ini tidak ada upaya lain kecuali
harus dipotong”.
“Potonglah !” Jawab Amr bin Dzar
Pada dokter berkata, “Kami tidak
memotongmu kecuali kamu harus diikat dengan tali”.
Kata Amr. “Jangan lakukan sebelum
aku mengerjakan shalat, dan saat itu potonglah”.
Ditengah-tengah shalat tangannya
dipotong, dan ia tidak merasakan apapun yang dilakukan dokter.
Semoga bisa bermanfaat - Terima kasih Mr.Dicsr
Referesi :
Rahasia Ketajaman Mata Hati Judul
asli “ Mukasyafatul Qulub” – Imam Ghazali
No comments:
Post a Comment