Latar Belakang dan Sejarah Singkat COBIT
COBIT edisi ketiga adalah merupakan versi terakhir dari
tujuan pengendalian untuk informasi dan teknologi terkait, release pertama
diluncurkan oleh yayasan ISACF pada tahun 1996. COBIT edisi kedua,
merefleksikan suatu peningkatan sejumlah dokumen sumber, revisi pada tingkat
tinggi dan tujuan pengendalian rinci dan tambahan seperangkat alat implementasi
(implementation tool set), yang telah dipublikasikan pada tahun 1998. COBIT
edisi ke tiga ditandai dengan masuknya penerbit utama baru COBIT yaitu Institut
IT Governance.
Institut IT Governance dibentuk oleh ISACA dan yayasan
terkait pada tahun 1998 dan memberikan pemahaman lebih dan mengadopsi
prinsip-prinsip pengaturan TI. Melalui penambahan pedoman manajemen (management
guidelines) untuk COBIT edisi ketiga dan fokusnya diperluas dan
ditingkatkan pada IT Governance. Institut IT Governance mengambil
peranan yang penting dalam pengembangan publikasi.
COBIT pada umumnya
didasarkan pada tujuan pengendalian (Control Objectives) ISACF dan telah
ditingkatkan dengan teknik internasional yang ada, professional, pengaturan,
dan standar khusus industri. Hasil tujuan pengendalian telah dikembangkan untuk
aplikasi sistem informasi yang luas pada organisasi. Istilah “pada umumnya dapat
diterima dan diterapkan” secara eksplisit digunakan dalam pengertian yang sama
dengan prinsip Generally Accepted Accounting
Principles (GAAP).
COBIT (Control Objectives for
Information dan related Technology) merupakan a set of best practice (framework)
bagi pengelolaan teknologi informasi ( IT management ). COBIT disusun
oleh The IT Governance Institute (ITGI) dan Information System Audit
and Control Association (ISACA) pada tahun 1992. Edisipertama
dipublikasikan pada tahun 1996, edisi kedua pada tahun 1998, edisi ketiga tahun
2000 (versi on-line dikeluarkan tahun 2003) dan saat ini adalah edisi keempat
pada Desember 2005. Paket COBIT secara lengkap terdiri dari : executive
summary, framework, control objectives, audit guidelines, implementation tool
set serta management guidelines yang sangat berguna dan dibutuhkan
oleh auditor, para IT users, dan para manajer, pada gambar 1 berikut :
Gambar
1. Hubungan antara komponen COBIT
(ITGI,
Audit Guidelines, 2008)
COBIT adalah sekumpulan dokumentasi
best practices untuk IT Governance yang dapat membantu auditor, pengguna
(user), dan manajemen, untuk menjembatani gap antara risiko bisnis,
kebutuhan control dan masalah-masalah teknis TI. COBIT bermanfaat bagi auditor
karena merupakan teknik yang dapat membantu dalam identifikasi IT controls issues.
COBIT berguna bagi IT users karena memperoleh keyakinan atas kehandalan sistem
aplikasi yang dipergunakan. Sedangkan para manajer memperoleh manfaat dalam
keputusan investasi di bidang TI serta infrastrukturnya, menyusun strategic
IT Plan, menentukan information architecture,dan keputusan atas procurement
(pengadaan / pembelian) mesin. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar 2.
Gambar 2. Produk
Keluarga COBIT Framework
(ITGI,
Audit Guidelines, 2008)
COBIT dapat dipakai sebagai alat yang komprehensif untuk menciptakan IT
Governance pada suatu perusahaan. COBIT mempertemukan dan menjembatani
kebutuhan manajemen dari celah atau gap antara risiko bisnis, kebutuhan control
dan masalahmasalah teknis TI, serta menyediakan referensi best business
practices yang mencakup keseluruhan TI dan kaitannya dengan proses bisnis
perusahaan dan memaparkannya dalam struktur aktivitas-aktivitas logis yang
dapat dikelola serta dikendalikan secara efektif, yang dapat digambarkan
melalui gambar 3 kerangka kerja tujuan
control teknologi informasi di bawah ini:
Gambar 3 Kerangka Kerja Tujuan Kontrol Teknologi
Informasi
COBIT mendukung manajemen dalam mengoptimumkan investasi TI-nya melalui
ukuranukuran dan pengukuran yang akan memberikan sinyal bahaya bila suatu
kesalahan atau risiko akan atau sedang terjadi. Manajemen harus memastikan
bahwa sistem kendali internal perusahaan bekerja dengan baik, artinya dapat
mendukung proses bisnis perusahaan yang secara jelas menggambarkan bagaimana
setiap aktivitas control individual memenuhi tuntutan dan kebutuhan informasi
serta efeknya terhadap sumberdaya TI perusahaan. Sumberdaya TI merupakan suatu
elemen yang sangat disoroti COBIT, termasuk pemenuhan kebutuhan bisnis terhadap
: efektivitas, efisiensi, kerahasiaan, keterpaduan, ketersediaan, kepatuhan
pada kebijakan/aturan dan keandalan informasi (effectiveness, efficiency,
confidentiality, integrity, availability, compliance, dan reliability).
Kriteria kerja COBIT meliputi :
Dalam kerangka corporate governance, IT governance menjadi
semakin utama dan merupakan bagian tidak terpisahkan terhadap kesuksesan
penerapan corporate governance secara menyeluruh.
IT governance memastikan
adanya pengukuran yang efisien dan efektif terhadap peningkatan proses bisnis perusahaan
melalui struktur yang menggunakan proses-proses TI, sumberdaya TI dan informasi
ke arah dan tujuan strategis perusahaan. Lebih jauh lagi, IT governance memadukan
dan melembagakan best practices dari proses perencanaan, pengelolaan,
penerapan, pelaksanaan dan pendukung , serta pengawasan kinerja TI, untuk
memastikan informasi perusahaan dan teknologi yang terkait yang terkait lainnya
benar-benar menjadi pendukung bagi pencapaian sasaran perusahaan. Dengan
keterpaduan tersebut, diharapkan perusahaan mampu mendayagunakan informasi yang
dimilikinya sehingga dapat mengoptimumkan segala sumberdaya dan proses bisnis
mereka untuk menjadi lebih kompetitif. Dengan adanya IT governance,
proses bisnis perusahaan akah menjadi jauh lebih transparan, tanggungjawab
serta akuntabilitas setiap fungsi/individu semakin jelas. IT governance bukan
hanya penting bagi teknisi TI saja, direksi dan bahkan komisaris, yang bertanggungjawab
terhadap investasi dan pengelolaan risiko perusahaan adalah pihak utama yang
harus memastikan bahwa perusahaannya memiliki IT governance. Dengan demikian
keuntungan optimum investasi TI tercapai, dan sekaligus memastikan semua potensi
risiko investasi TI telah diantisipasi dan dapat terkendali dengan baik. COBIT
mendefiniskan Control objective TI sebagai pernyataan mengenai hasil
atau tujuan yang harus dicapai melalui penerapan prosedur kendali dalam
aktivitas TI tertentu. Pada edisi keempat ini COBIT framework terdiri dari 34
high level control objectives dikelompokkan dalam 4 domain utama:
1. Planning & Organisation.
Domain ini menitikberatkan pada proses
perencanaan dan penyelarasan strategi TI dengan strategi perusahaan.
2. Acquisition &
Implementation.
Domain ini menitikberatkan pada proses
pemilihan, pengadaaan dan penerapan teknologi informasi yang digunakan. Delivery
& Support. Domain ini menitikberatkan pada proses pelayanan TI dan
dukungan teknisnya.
4. Monitor & Evaluate.
Domain ini
menitikberatkan pada proses pengawasan pengelolaan TI pada organisasi.
Gambar 4 COBIT Framework
(COBIT 4.1 Excerp, Executive Summary
Framework, 2008)
Dari gambar 4 dapat dilihat bahwa
masing-masing domain terdiri dari high-level control-objectives sebagai
berikut:
Domain Planning & Organization
1 PO1 Define a Strategic IT Plan
2 PO2 Define the information
architecture
3 PO3 Determine technological
direction
4 PO4 Determine the IT organisation
and relationships
5 PO5 Manage the
IT investment
6 PO6 Communicate management aims
and direction
7 PO7 Manage IT human resources
8 PO8 Manage quality
9 PO9 Assess and Manage IT Risks
10 PO10 Manage Projects
Domain Acquisition &
Implementation
1 AI1 Identify automated solutions
2 AI2 Acquire and maintain
application software
3 AI3 Acquire and maintain
Technology Infrastructure
4 AI4 Enable operation and use
5 AI5 Procure IT Resources
6 AI6 Manage change
7 AI7 Install and accredit
solutions and change
Domain Delivery & Support
1 DS1 Define and manage service
levels
2 DS2 Manages third party services
3 DS3 Manage performances and
capacity
4 DS4 Ensure continuous services
5 DS5 Ensure system security
6 DS6 Identify and allocate cost
7 DS7 Educate and training users
8 DS8 Manage service desks and
incidents
9 DS9 Manage the configurations
10 DS10 Manage problems
11 DS11 Manage data
12 DS12 Manage the physical
environment
13 DS13 Manage operations
Domain Monitor & Evaluate
1 ME1 Monitor and evaluate IT
Performance
2 ME2 Monitor and evaluate internal
control
3 ME3 Ensure compliance with
external requirements
4 ME4 Provide IT
Governance
COBIT mempunyai maturity models untuk mengontrol proses-proses TI
dengan menggunakan metode penilaian (scoring) sehingga suatu organisasi
dapat menilai proses-proses TI yang dimilikinya dari skala non-existent sampai
dengan optimised (dari 0 sampai 5).
Gambar 5 COBIT
Framework Maturity Model
(COBIT 4.1 Excerp, Executive Summary Framework,
2008)
Pendekatan ini diambil berdasarkan maturity model software
engineering institute. Terhadap tingkatan dalam model ini dikembangkan
untuk tiap 34 proses COBIT, berikut ini adalah keterangan untuk status dari
tiap organisasi yang sudah dipetakan :
Berikut ini adalah dasar penetapan maturity
models :
Tabel 1 Dasar
Penetapan Maturity Models
Sumber
: COBIT 4.1, 2008
Penjelasan untuk
Tingkat Maturity dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini.
Selain itu, COBIT juga mempunyai
ukuran-ukuran lainnya sebagai berikut :
1. Critical
Success Factors (CSF) – mendefinisian hal-hal atau kegiatan penting yang dapat
digunakan manajemen untuk dapat mengontrol proses-proses TI di organisasinya
dan faktor yang dibutuhkan untuk tercapainya kesuksesan yang optimal.
Gambar
6 Key Goal Indicator
2. Key Goal Indicators (KGI) –
mendefinisikan ukuran-ukuran yang akan memberikan gambaran kepada manajemen
apakah proses-proses TI yang ada telah memenuhi kebutuhan proses bisnis yang
ada. KGI biasanya berbentuk kriteria informasi:
a. Ketersediaan informasi yang
diperlukan dalam mendukung kebutuhan bisnis.
b. Tidak adanya risiko integritas dan
kerahasiaan data.
c. Efisiensi biaya dari proses dan operasi
yang dilakukan.
d. Konfirmasi reliabilitas,
efektifitas, dan compliance.
3. Key Performance Indicators (KPI) – mendefinisikan
ukuran-ukuran untuk menentukan kinerja proses-proses TI dilakukan untuk
mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. KPI biasanya berupa
indikator-indikator kapabilitas, pelaksanaan, dan kemampuan sumber daya TI. Pada tahun 2012 COBIT dari versi 4.1 berkembang menjadi COBIT versi 5.
Gambar
7 Key Performance Indicator
Semoga bisa bermanfaat.
No comments:
Post a Comment