Laksana
Mutiara yang Tersimpan Baik
BIDADARI
inilah yang di surga nanti akan menjadi istri orang-orang yang beriman.
Kecantikannya, keluwesannya, keramahannya, kelembutan kulitnya, semuanya serba
luar biasa. Ia diciptakan Allah sebagai mahluk yang sangat sempurna, tugasnya
hanya melanyani suaminya di dalam surga, yang terdiri dari orang-orang yang
beriman. Begitu cantiknya bidadari ini, sampai-sampai penduduk bumi atidak ada
satupun yang mampu membanyangkan keelokan rupanya. Bahkan Al-Qur’an mentamsilkan
keberadaan bidadari itu laksana mutiara yang tersimpan baik. Sebagaimana
disebutkan dalam surat al-Waqi’ah :
“Dan
(di dalam surga itu) ada bidadari-biadadari yang bermata jeli, laksana mutiara
yang tersimpan baik.”(QS.al-Waqi’qh :22-23)
Didalam
kitab Durratun Nashihin ada keterangan
sebagai berikut : Diriwayatkan dari Nabi saw, bahwa beliau pernah bersabda
:”Sesungguhnya Allah SWT menciptakan wujud bidadari itu dari empat warna;
putih, hijau, kuning dan merah.Allah menciptakan tubuhnya dari za’faran, misik,
anbar dan kafur. Rambutnya dari sutera, mulai dari jari-jari kakinya sampai ke
lututnya dari za’faran yang semerbak mewangi. Mulai dari kedua lututnya sampai
kedua payudaranya dari anbar.
Mulai dari lehernya sampai ke kepalanya dari
kafur. Jika salah satu dari mereka meludah sekali ke bumi maka (semua sumur dan
lautan di permukaan bumi ini ) menjadi misik. Di dadanya tertulis nama suaminya
dan nama Allah dari beberapa Asma’ul Husna. Dan setipa tangan mereka terdapat
gambar, pada jari-jarinya terdapat sepuluh cincin dari jauhar dan mutiara.”
Diriwayatkan
dari Ibnu Abbas ra, bahwasanya Nabi saw pernah bersabda : “Sesungguhnya di
dalam surga itu terdapat bidadari-bidadari bernama al’Aina’ Ia diciptakan dari
empat perkara, yaitu misik, kafur, anbar dan za’faran; diadoni tanahnya dengan
air kehidupan”.
Disebutkan
dalam kitab Daqa’iqul Akhbar, bahwa seluruh bidadari itu merindukan suaminya.
Jikalai ia meludah di laut sekali saja, niscaya air laut tersebut akan berubah
menjadi tawar sebab air liurnya. Pada leher sebelah bawah bidadari itu terdapat
tulisan :
“Barang
siapa yang suka agar dirinya seperti aku, maka hendaknya beramal dengan
mentaati Tuhannya.”
Diriwayatkan
dari Ibu Mas’ud ra, ia berkata : “Rasulullah saw telah bersabda : “Tatkala
Allah SWT menciptakan surga ‘And Jannatu ‘adni Allah memanggil Jibril, seraya
berfirman kepada Jibril : “Berangkatlah kamu ke suraga, dan lihatlah apa yang
Aku ciptakan untuk hamba-Ku dan para kekasih-Ku.
Selanjutnya Jibril
pergi mengelilingi surga, kemudian datanglah seorang Jariyah dari bidadari
menghampiri dirinya. Ia termasuk penghuni dari istana-istana surga.Lalu
bidadari tersebut tersenyum pada Jibril, maka seketika itu bercahayalah
(seluruh isi) surga’ And disebabkan oleh sinar giginya. Jibril langsung bersujud,
ia menyangka bahwa cahaya itu berasal dari Nur Tuhan Yang Maha Mulia. Akhirnya
Jariyah itu memanggil Jibril “Wahai orang yang dipercaya Allah,apakah
kamu tidak mengerti untuk siapa aku ini diciptakan ?” Jibril menjawab:”Aku
tidak mengerti.” Jarinyah itu berkata:”Sesungguhnya Allah menciptakanku untuk
orang yang memilih ridha –Nya dengan mengalahkan hawa nafsunya.”
Diriwayatkan
dalam suatu hadis, bahwa Rasulullah saw pernah bersabda:”(Sewaktu mi’raj) aku
melihat malaikat di dalam surga membangun istana, batanya dari perak dan emas,
mereka terus menyempurnakan bangunan itu. Tatkala mereka berhenti membangun, aku
bertanya:”Kenapa kalian berhenti membangun?”Mereka menjawab:”Benar-benar telah
habis matrial kami.” Aku bertanya:”Apakah matrial kalian?” Mereka menjawab.”Dzikir
kepada Allah SWT, karena sesungguhnya orang-orang yang mempunyai istana ini
adalah orang yang berdzikir kepada Allah, maka kami berhenti dari membangun
istananya.” Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Allah dalam firman-NYa :
“Barang
siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu
baginya dan barangsiapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan
kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bagianpun
diakhirat.” (QS. asy-Syura :20)
Di
dalam hadis disebutkan :”Tidak ada seorang hamba yang berpuasa Ramadhan kecuali
Allah menikahkan dia dengan seorang istri dari bidadari di dalam suatu khimah
dari intan putih yang diukir.” Sebagaimana firman Allah SWT:
“(Bidadari-bidadari)
yang jelita, putih bersih dipingit dalam rumah.”(QS.ar-Rahman: 72)
Setiap
bidadari itu mengenakan 70 pakaian, sedangkan setiap lelaki (yang menjadi
penghuni surga) mempunyai 70 ranjang dari yakut merah. Pada setiap ranjang
terdapat 70 tikar, setiap tikar terdapat seorang bidadari, dan setiap bidadari
mempunyai 1000 pelayan, setiap pelayan membawa piring dari suaminya. Semua
(kenikmatan itu) diperuntukkan bagi orang yang berpuasa di bulan Ramadhan,
selain amalan kebaikan yang dilakukan pada bulan Ramadhan.
Didalam
Tafsir Yasin ada keterngan yang
bersumber dari Abi Sa’id al-Khudriy, ia berkata : Rasulullah saw pernah
bersabda : “Serendah-rendah kamar penduduk surga itu mempunyai 72 kubah yang
terbuat dari mutiara. Masing-masing kubah itu didalamnya terdapatkursi dari
yakut merah, pada setiap kursi terdapat 70 permadani dari sutera tipis sutera
tebal,serta sutera yang bergambar. Ditepi permadani tadi terdapat bidadari yang
memakai 70 pakaian yang dapat terlihat (lekuk) tubuhnya dari pakaian tersebut,
(juga) terlihat sumsumnya yang ada ditulangnya.
“Jika salah seorang dari
bidadari itu melihat ke bumi, niscaya reduplah sinar matahari dan bulan
disebabkan oleh sinar kecantikannya. Jika air liurnya menetes satu kali ke
dunia. Niscaya air laut menjadi tawar karena manisnya air tersebut”
Di
dalam riwayat yang lain diceritakan :”Bagi setiap orang mu’min memiliki kemah
yang terbuat dari mutiara. Luas kemah itu 70 mil, di kiri kanannya terdapat
empat kursi, di setiap kursi terdapat bidadari, kecuali orang yang
memilikinya.”
Sa’id bin Musayyab
berkata :”Sahabat Abu Hurairah ra pernah berkata:”Wahai Sa’id,mintalah kepada Allah mempertemukan aku dan dirimu di pasar surga.” Aku lalu bertanya kepada
sahabat Abu Hurairah ra :”Apakah di dalam surga itu terdapat beberapa pasar?”
Abu Hurairah menjawab:”Ya,
karena sesungguhnya penduduk surga itu bertambah kegembiraanya setiap Jum’at
dipasar kebagusan dan kecantikan. Ketika ada angin bertiup dari bawah Arasy,
maka semerbaklah bau misik dan anbar pada penduduk surga.
Ketika ada hujan, maka
mereka tertimpa pakaian, lalu mereka mengenakan pakaian tersebut terus naik
buraq untuk pulang ke rumah masing-masing setelah dari pasar. Bidadari yang
menjadi istrinya mengatakan : “ Demi Allah, yang telah menambah kecantikanmu
dengan suatu keelokan (yang memikat), sehingga bagaimana Allah menambahkan
kegantengan kami dengan suatu ketampanan.”
Didalam
Al-Quran juga disebutkan tentang keelokkan dan kecantikan bidadari. Sebagaimana
yang tedapat didalam surat ar-Rahmaan :
“Didalam
surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik.”
(QS;ar-Rahmaan:70).
“(bidadari-bidadari)
yang jelita, putih bersih dipingit dalam rumah.”(QS.ar-Rahmaan: 72).
“Mereka
tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang
menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin.” (QS.ar-Rahmaan: 74).
“Mereka
bertelekan pada bantal-bantal yang hijau dan permadani-permadani yang indah.”
(QS.ar-Rahmaan : 76).
Subhanalloh wabi hamdih, terimakasih atas postingan ini...bagus sekali!(KSI)
ReplyDelete