Cerita dari seorang teman, tentang seorang pengusaha sukses yang ada disalah satu kota besar di Tanah Air Tercinta Kita ,semoga cerita inpirasi pengalaman hidup ini bisa membawa berkah untuk kita semua. kita sebut saja Namanya Pak Kaya, dimana Pak Kaya ini sudah berkeluarga memiliki 3 putri yang cantik-cantik kemudian istri yang cantik juga, ditambah memiliki kekayaan yang melimpah secara materi tidak ada yang kurang.
Mungkin kalau kita
lihat dengan kondisi keluarga seperti itu seharusnya bahagia, apapun tinggal
pesan tanpa harus melihat isi dompetnya. Istri pak kaya ini juga bekerja atau
kita sebut wanita karir diperusahaan orang lain dan keduanya kadang harus
pulang larut malam sehingga ketika bertemu sudah dalam keadaan lelah dan biasanya sudah langsung
tidur, jarang terjadi komunikasi diantara keduanya bahkan terhadap
anak-anaknya.
Kondisi seperti ini menyebabkan
tingkat emosi pak kaya semakin labil, ia mudah sekali marah atau tersinggung kemudian
di kantornya juga sama terhadap para karyawannya pun tidak segan-segan memarahi
karena hal-hal kecil dan itu sering dilakukan didepan umum atau karyawan yang
lain.
Waktu terus berlalu dan masa pun
berganti ( puitis sekallllli), Pak Kaya ini merasa bahwa hidupnya tidak
memiliki siapa-siapa, walaupun ada keluarga (anak dan istrinya ) tetapi baginya
seperti tidak berarti, memiliki segala tetapi merasa hampa , sepi dan kosong.
Hingga pada suatu ketika ia
memutuskan sesuatu didalam hatinya yang seharusnya tidak boleh dilakukan ,
yaitu Ingin Mati atau Bunuh Diri. Pak Kaya ini sudah berhari-hari terus
memikirkan niatnya untuk mengakhiri hidupnya dan akhirnya ia memutuskan bawa ia
ingin mati. Tetapi didalam hatinya masih ada rasa takut Kematian seperti apa
supaya kematian datang tanpa ia sadari. Untuk melaksanakan niat yang sudah
dibulatkan didalam hatinya Pak Kaya mencari Guru untuk diminta bantuan
melaksanakan keinginannya yaitu MATI.
Setelah mencari kesana kemari
akhirnya ia menemukan Guru, kemudian setelah bertemu ia mengutarakan niatnya
untuk mati, tetapi guru ini justru menasehatinya “untuk apa harus mati bapak
memiliki kekayaan, keluarga, istri apa lagi yang kurang”, karena merasa
keinginannya tidak dilaksanakan malah diberi nasihat, pak kaya ini kembali mencari
Guru yang kedua.
Akhirnya Guru yang keduapun
berhasil ditemukan oleh Pak Kaya, setelah bertemu pak kaya menceritakan
keinginannya untuk mati, tanpa berpikir panjang Guru yang kedua ini menyanggupi
untuk membantu keinginannya, dalam hati pak kaya ada sedikit perasaan aneh
“Kenapa guru ini kok tidak menasehati terlebih dahulu malahan mau membantu
keinginan saya untuk mati tapi sudahlah yang penting niat saya bisa
dilaksanakan”.
Kemudian sang guru ini meminta
Pak Kaya mengambil air yang tersimpan di ruang tamu “Pak kaya, didepan meja
ruang tamu saya ada botol yang berisi air, bapak minum maka bapak puya waktu 3
hari dan dihari ketiga tepat jam 12 siang bapak akan mati dan itu tanpa bapak
sadari” tanpa berpikir panjang pak kaya
langsung meminum habis botol yang berisi air.
Didalam perjalanan pulang, ia
terus berpikir “ sebentar lagi saya akan mati, kalau dihitung berarti 3 hari
kedepan, tepat dihari ketiga dan jam 12 siang saya akan mati”. Sampai dirumah
sudah larut malam, kemudian Pak Kaya masih melihat istrinya di ruang keluarga
sedang membaca buku. Dalam hatinya “Saya sebentar lagi mau mati, tidak ada salahnya saya
bertegur sapa ah, kemudian ia menghampiri istrinya membelai rambutnya sambil
berkata Mamah maafin papah..ya apabila selama ini papah banyak melakukakan
kesalahan, tidak bisa menjadi suami yang diharapkan mamah. Seketika istrinya
bengooong dan kaget karena selama ini suami hampir tidak pernah mengajak untuk
ngobrol paling seperlunya saja.sambil dalam keadaan heran, bingung istrinya
menjawab; sama-sama pah, kemudian Pak Kaya bertanya ; anak-anak sudah tidur
mah? Belum, tolong panggilkan papah mau bicara. Dalam hatinya masih memikirkan “
tidak ada salahnya sebentar lagi juga saya mati.”
Setelah semua berkumpul, Pak Kaya
ini memulai berbicara “Anak-anakku
sayang, dan istriku sayang. Papah mau minta maaf apabila selama ini papah
banyak salah terhadap kalian, sering memarahi kalian. Anak-anaknya juga kaget
mendengar ucapan papahnya yang tidak biasa, kemudian Pak Kaya berkata lagi
besok papah tidak akan bekerja, papah ingin mengajak seharian kalian semua
untuk jalan-jalan, makan bersama, bermain bersama, pokoknya semua kita lakukan
hal-hal yang menyenangkan bersama.”
Keesokan harinya mereka
sekeluarga melakukan kegiatan bersama, mulai dari makan, bermain dan hal
menyenangkan lainnya. Akhirnya Hari pertama sudah berlalu, dihari kedua
menjelang kematian Pak Kaya, ia seperti biasa pergi ketempat kerja. Orang yang
pertama ia temui adalah office boy, dalam hatinya masih mengingat “ sebentar lagi saya juga mati, tidak ada salahnya saya
bertegur sapa” ia hampiri
office boy yang sedang bekerja kemudian ia menyapanya “ gimana hari ini sehat ?
office boy merasa kaget tidak pernah atasannya menyapa kalau datang ke
kantor..sambil terkaget kaget office boy menjawab Alhamdulillah sehat pak,
keluarga dirumah sehat (tanya Pak Kaya), ya pak (Office Boy). saya mengucapkan
terima kasih atas pengabdian kamu selama ini, dan saya akan berusaha untuk
menghargai kerja kerasmu terhadap perusahaan (Pak Kaya). Ia berjalan
menuju ke ruangannya dan setiap karyawan atau karyawati yang ia temui ia selalu
bertegur sapa dengan sopan, dan santun.
Seharian beraktifitas dikantor
sampai larut malam, ia pun pulang sesampainya di gerbang pintu ia begitu kaget
melihat istrinya yang tertidur di kursi didepan pintu, kemudian ia hampiri “Mamah kenapa tidur diluar, disini dingin aya masuk.
Istrinya bangun dan langsung memegang tangan suaminya dan menciumnya, Mamah
menunggu Papah pulang. Seketika Pak Kaya merasakan hatinya bergetar ada sesuatu
yang ia tidak pahami ketika istrinya mengatakan “Mamah tidur diluar hanya untuk
menunggunya pulang kerja”, tanpa sadar ada sesuatu yang mengalir
dari pipinya dan itu adalah air mata yang selama ini Pak kaya belum
merasakannya, kemudian ia masuk dan ternyata ketiga putrinya sudah menunggu dan
mereka semua memeluknya sambil mengatakan “ Kami menyangi
papah, untuk kesekian kalinya hati Pak Kaya bergetar dan tidak bisa dibendung
lagi ia menangis memeluk anak dan istrinya sambil berkata papah juga sayang
kalian, didalam hatinya ia menjerit “Ya
Tuhan saya tidak ingin mati, saya masih mencintai anak dan istri saya, Ya Tuhan
beri saya kesempatan saya belum mau mati..saya mencintai mereka, kalimat ini ia
terus ucapkan didalam hatinya”.
Akhirnya hari ketiga pun tiba, ketika ia datang kekantor diluar seluruh karyawannya sudah menunggu. Ini ada apa kok pada diluar (Tanya Pak Kaya), kami disini semua menyambut bapak dan ingin mengucapkan terima kasih atas perhatian bapak kepada kami dan kami akan berusaha dengan usaha terbaik yang bisa kami lakukan demi kemajuan perusahaan. Mendengar ucapan karyawannya hati Pak Kaya kembali bergetar dan tanpa ia sadari, ia meneteskan air mata “ Ya Tuhan apakah ini yang disebut dengan perasaan sayang, perasaan dimana semua orang saling menghargai, saling menghormati, saling mengimbangi yang selama ini ia merasa telah hilang didalam dirinya”.
Waktu terus berlalu ia merasa
tinggal menghitung untuk sampai tepat jam 12 Siang apa yang ia inginkan akan
terjadi yaitu datangnya Kematian, ia akhirnya menemui gurunya, kemudian ia
peluk kakinya sambil berkata “Guru, saya menyesal saya tidak mau mati untuk
saat ini, saya masih mencintai anak, istri keluarga saya, saya masih mencintai,
menyayangi karyawan saya, Guru saya tidak mau mati…tolonglah guru”, gurunya
hanya tersenyum sambil berkata “Tidak ada seorangpun mahluk dimuka bumi ini,
Kalau Tuhan Yang Maha Esa belum menghendaki mati maka tidak akan terjadi” tapi
saya sudah meminum airnya guru (Pak kaya), itu hanya air putih biasa (Guru),
jadi saya tidak akan mati guru”
Sahabat, saudaraku sekalian
ternyata salah satu hal terbaik yang bisa membuat kita menghargai, menghormati,
menyayangi dan mencintai orang lain adalah bagaimana dengan mengingat bahwa
kita akan MATI.
Semoga kita termasuk ke dalam
golongan yang selalu dijaga, diselamatkan dari hal-hal yang tidak di ridhoi
oleh Yang Maha Kuasa Allah SWT.Aaamiiin
Sumber : Noname
No comments:
Post a Comment