Source Code

WEB, DESKTOP, MOBILE, Mata Kuliah, Ebook, Artikel, Jurnal Teknologi Informasi, Inspirasi , Motivasi, Literasi, Seputar Islam dan Cerita Lucu

Gambar Koala

Saturday 23 April 2016

Jendela Islam "Perumpamaan Langit pada Hari Kiamat"

Seperti Luluhan Perak
HARI Kiamat adalah hari kehancuran, dimana seluruh bintang dan planet-planet dalam kosmos ini hancur berkeping-keping. Matahari dan bulan hilang sinarnya, lautan dijadikan meluap, bumi bergoncang dengan hebatnya. Pada saat itu, langit terbelah hancur seperti luluhan perak. Hal ini telah disebutkan oleh Allah dalam firman-Nya :

“Pada hari ketika langit menjadi seperti luluhan perak” (QS. Al-Ma’arij:8).
Maksudnya, keadaan langit pada waktu itu benar-benar hancur seperti tepung, atau seperti larutan garam didalam air. Bisa dibanyangkan bagaimana dahsatnya jauh melebihi ledakan berjuta-juta mega ton ledakan bumi ini, mampu membinasakan milyaran manusia dan meratakan seluruh gedung bertingkat.

Didalam Tafsir Shawiy disebutkan bahwa kehancuran langit itu seperti hancurnya perak yang dileburkan dengan api. Juga ada yang mengatakan kehancuran langit itu seperti endapan minyak.

Ada beberapa ayat yang mengilustrasikan keadaan langit pada hari kiamat, di antaranya adalah:

a.    Langit jadi terbelah

Adapun ayat yang mengatakan terbelahnya langit pada hari kiamat adalah sebagai berikut :
“Apabila langit terbelah, dan patuh kepada Tuhannya dan sudah semestinya langit itu patuh” (QS.al-Insyiqaaa;1,2).

“Dan apabila langit dibelah” (QS.al_Mursalat:9).

“Apabila langit terbelah.” (QS.al-Infithar: 1)

b.    Langit dilenyapkan

Mengenai ayat yang menjelaskan tentang dilenyapkannya langit pada hari kiamat adalah sebagai berikut :
“Dan apabila langit dilenyapkan.” (S. At-Takwir : 11).

   Langit berguncang

Tidak ada satupun benda planet di dalam kosmos ini yang tidak berguncang pada hari kiamat, termasuk langit. Adapun ayat yang menerangkan tentang guncangnya langit adalah sebagai berikut :

“ Pada hari itu langit benar-benar berguncang.” (QS.ath-Thuur: 9).

Itulah di antara ayat yang menjelaskan tentang kondisi langit pada hari kiamat. Ia terbelah, berguncang dan dilenyapkan dari keberadaannya. Langit yang tampak kokoh tanpa tiang dan membentang luas di angkasa saja bisa hancur, apalagi manusia dan mahluk-mahluk kecil lainnya.

Didalam kitab Daqa’iqul Akhbar ada keterangan sebagai berikut : Sebelum terjadi hari kiamat malaikat Maut diperintahkan oleh Allah untuk merusak lautan. Sebagaimana firman Allah Ta’ala :

“Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah.” (QS. Al-Qashash:880)

Kemudian datanglah Malaikat Maut ke lautan, seraya berkata : “(Sekarang) benar-benar telah selesai masamu” Lautan berkata : “Izinkanlah kepadaku sehingga aku menangisi diriku”. Selanjutnya lautan berkata : “Dimanakah ombakku?, dimanakah keindahanku? 

Benar-benar telah datang perintah Allah Ta’ala.” Kepada lautan Malaikat Maut berteriak dengan sekali teriakan, langsung air laut musnah. Kemudian Malaikat Maut datang ke gunung, seraya berkata kepada gunung tersebut ;” Benar-benar telah habis masamu.” Gunung itu lalu berkata : “Izinkanlah aku sehingga aku menangisi diriku.”

Selanjutnya ia berkata : “ Dimanakah tangga naikku? Di manakah kekuatanku? Benar-benar telah datang perintah Allah Ta’ala.” Kepada gunung tersebut Malaikat Maut berteriak dengan sekali teriakan, maka hancurlah gunung-gunung itu. 

Selanjutnya Malaikat Maut datang ke bumi seraya berkata : “Telah habis masamu.” Maka bumi berkata : “Izinkanlah aku sehingga aku menangisi diriku.” Lalu bumi meratap : “Dimanakah kerajaanku? Di manakah pepohonanku, sungai-sungaiku dan beraneka macam tumbuh-tumbuhanku?” Kepada bumi Malaikat Maut berteriak dengan sekali teriakan, maka langsung rontok pagar-pagar bumi, serta menjadi dalam mata air bumi.

Kemudian Malaiikat Maut naik ke langit dan berteriak, maka langsung pecahlah matahari dan bulan, serta bintang-bintang pun berjatuhan.

Selain itu, Allah SWT berfirman : “ Wahai malaikat Maut, siapa yang masih tersisa dari mahluk-Ku?” Malaikt Maut berkata : “Wahai TuhanKu, Engkaulah Dzat Yang Maha Hidup dan tidak akan mati, yang masih tersisa adalah Jibril, Mikail, Israfil dan malaikat yang membawa Arasy, serta aku sebagai hamba-Mu yang dha’if. Lalu Allah berfirman :

“ Wahai malaikat Maut, apakah kamu tidak mendengar firman-Ku :
“ Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.” (QS.Ali Imran : 185 )

“dan kamu adalah termasuk di antara salah satu makhluk-Ku, maka matilah kamu (sekarang).”Setelah itu malaikat Maut Mati.”

Didalam hadist yang lain Allah SWT berfirman : “Pergilah dan matilah di antara surga dan neraka.” Maka Malaikat Maut mati di tempat tersebut, akhirnya tidak ada sesuatu pun yang hidup selain Allah, maka tetaplah di dunia ini dalam keadaan rusak, sesuatu yang dikehendaki oleh Allah.
Demikian keterangan sekilas tentang kehancuran langit pada saat terjadi hari kiamat, di mana Al-Qur’an menganalogikan hancurnya langit seperti luluhan perak. Semoga Allah membangkitkan kita dari kubur dalam keadaan selamat dan bahagia.

Sumber : Tamsil Al-Qur’an, Tafsir Shawiy, Jilid IV.Hal.209. Surat Al-Ma’arij, Daqa’iqul Akhbar.hal : 21 Bab : XXII 

No comments:

Post a Comment